SELAMAT DATANG KAMI UCAPKAN. DAN TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN WAKTU UNTUK MELIHAT-LIHAT PRODUK ALAT PERAGA BIOLOGI PADA WEB KAMI

Tuesday 11 September 2012

BERPOSE DENGAN ALAT PERGAGA KERANGKA


FOTO BERSAMA PENGRAJIN DENGAN PERAGA TENGKORAK

Kita pengrajin produsen alat peraga biologi , peraga anatomi

Bisa hubungi admin di 082139175113
Jalan mawar kantor pos nomer 112 melian kejapanan gempol pasuruan

Monday 3 September 2012

TELOR DAN KEPOMPONG

"TELUR & KEPOMPONG"

Coba kita amati sebutir TELUR.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan
di dalam telur akan berakhir...

Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatannya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan
baru telah lahir!. Anak ayam lahir dengan lucunya.

Coba perhatikan juga KEPOMPONG.
Jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka ulat akan keluar tanpa sayap & batal menjadi kupu2 yg siap terbang. Hanya bisa merayap lemah tanpa sayap.

Tapi jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan nya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan
baru telah lahir. Ulat berubah menjadi Kupu2 yg sayapnya kuat & indah, berterbangan kesana kemari.

Demikianlah diri kita. Hal2 BESAR selalu dimulai dari DALAM, dari diri kita sendiri, bukan dari luar.

Tuhan memberi tantangan kehidupan kepada kita seperti cangkang telur & kulit kepompong. Jika dipecahkan oleh orang lain, justru akan memperlemah kita. Kita harus bisa memecahkannya sendiri!

Memang terasa sulit, perlu ketangguhan & kekuatan hati. Tapi demikianlah yang diminta Tuhan dari kita...demikianlah kita di desain Tuhan.

Terus mencoba. Man jadda wajada, man shabara zhafira....


by pramono dewo - association inspirasi indonesia

Sunday 2 September 2012

PERANAN ALAT PERAGA

Proses pembelajaran akan menarik bila dalam proses belajar mengajar  menggunakan alat peraga. Meskipun penggunaan alat peraga menimbulkan berbagai pendapat dan pandangan, tetapi perbedaan tersebut akan menambah perbendaharaan pengetahuan bagi kita. Penggunaan alat peraga sangat berperan dalam penyampaian materi pelajaran bagi pendidik. Dengan harapan alat peraga akan memperjelas tentang materi yang disampaikan / diajarkan. Ruseffendi, (1994:132) mendefinisikan alat peraga merupakan alat untuk menerangkan / mewujudkan konsep matematika. Dalam  KBBI, (1993:20 ) memberi batasan bahwa alat peraga merupakan alat bantu mendidik dan mengajarkan siswa agar apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh siswa.

Piaget dalam Banoeatmojo dan Bunarso, (1979:12 ) berpendapat bahwa siswa usia 5-13 tahun berfikirnya masih pada tahap operasional konkrit, sehingga siswa tidak akan memahami operasi logis dalam konsep matematika bila tanpa menggunakan alat peraga. Tahap tahap berfikir anak meliputi :
a.  Tahap berfikir konkrit
Pada tahap ini siswa dalam belajarnya sangat membutuhkan benda-benda konkrit untuk dapat menanamkan konsep matematika
b.  Tahap berfikir semi konkrit
Pada tahap ini siswa dapat memahami sebuah konsep bila dibantu dengan benda-benda semi konkrit. Misalnya untuk menjelaskan 3 buah mangga kita dapat menunjukkan  kepada siswa 3 buah gambar  mangga.
c.  Tahap berfikir semi abstrak
Dalam pembelajaran konsep matematika, tahap ini siswa memerlukan alat peraga tiruan. Misalkan dalam pembelajaran nilai tempat, kita dapat memberi warna hijau untuk ribuan, kuning untuk ratusan, merah untuk puluhan dan warna putih untuk satuan.
d. Tahap berfikir abstrak
Pada tahap ini siswa sudah tidak memerlukan bantuan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Dienes dalam Russefendi, (1994:172) berpendapat bahwa setiap konsep atau prinsip matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit akan lebih mudah dipahami dengan baik. Intinya bahwa benda-benda/obyek-obyek dalam bentuk permainan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pelajaran matematika.

Ada beberapa fungsi dari alat peraga antara lain :
1) dengan peraga siswa akan gembira dan timbul minat dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2) dengan  disajikannya  dalam  bentuk  konkrit, siswa  pada tingkat  yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan.
3)  anak  menyadari   adanya  hubungan  antara   pembelajaran  dengan benda-benda di sekitarnya
4)  konsep-konsep  abstrak yang  disajikan  dalam  bentuk  konkrit,  yaitu   model matematika dapat dijadikan obyek penelitian untuk ide-ide baru dan relasi-relasi baru (Russefendi, 1997:227-228 )

CARA MEMBUAT KEPUTUSAN YANG LEBIH BAIK DAN LEBIH TEPAT

Banyak sekali kita dibingungkan dengan pengambilan keputusan akan suatu hal, sering sekali kita mengambil keputusan yang salah merugikan diri sendiri dan orang lain. ada beberapa langkah untuk membuat keputusan yang tepat :
1. melihat diri kita sebagimana adanya
2. melihat isi kotak hitam otak manusia

kita mesti jujur dalam menilai kekurangan dan kelebihan kita, kelemahan dan kekuatan kita